Pandangan Islam Terhadap Hari Valentine
Untuk muda-mudi
generasi penerus, tulisan ini akan memaparkan sedikit panjang lebar tentang
CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara
kepada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan , bahkan eksploitasi cinta akan
dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat
menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.
Kali ini akan kita kupas tentang Valentine yang secara kebetulan
perkembangannya paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan materialisme.
Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu
hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan
merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada
di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga
sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD.
Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang
harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan
sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-anaknya bahwa
Valentine bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan
hal yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang
telah mengglobal dan salah kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul
bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara
yang baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan
menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.
Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang Valentine sedikit panjang
lebar agar kita mendapatkan informasi yang komprehensif1 dan akurat sehingga
kita dapat mensikapi hiruk-pikuk Valentine yang tahun-demi-tahun harus kita
akui memang telah bertambah intensitasnya.
Sejarah Valentine
Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah dianggap
menjadi martir ?Islam : Syuhada- oleh orang-orang Kristian (katolik) dan
Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-orang
Kristen.
Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 - 270 M) mempunyai kebijakan yang
melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa
dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan potensial dalam
berperang.
Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka berdua
secara diam-diam tetap menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan
tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang rajapun marah dan memutuskan
untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa hukuman
mati.
Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan dahulu,
dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara,
kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga menjelang kematian
Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan
kepada gadis kenalannya, yang isinya :
From Your Valentine
Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu mengingat
kedua santo tersebut dan merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih
Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi setelah kematian
Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari
496 sebagai hari Velentine.
Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan memperingati
dua orang suci Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.
Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi Kuno, tanggal
14 Pebruari merupakan hari raya untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah
ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga meyakini bahwa
dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.
Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk
memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan.
Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan
ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai,
setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam
undian tersebut, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan
melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.
Valentine dan Barat
Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik
agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk
memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari
?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan
oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.
Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat
kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan
bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada
orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk
mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban
Barat.
Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar
simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.
Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan
supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan
pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern
dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan
Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.
Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta
Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk hura-hura,
mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang semuanya itu mengarah
ke peradaban Barat.
Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap beberapa masyarakat
kota, ada seorang koresponden yang pernah berada di luar negeri memberikan
pandangannya bahwa Valentine telah menjadi media Barat untuk memasarkan
produknya, merebaknya Valentine di kalangan muda-mudi, menjadikan mereka ramah
dan permisif terhadap produk-produk Barat, antara lain fashion, kafe, hotel,
film, seks pranikah, dan lain sebagainya.
Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang bisa menjadikan
seseorang merasa tidak ketinggalan zaman, gaul, fashionable dan segudang simbol
peradaban Barat lainnya, salah satu faktor besarnya daya jual produk-produk
Barat adalah terbangunnya opini tersebut dikalangan muda-mudi, contoh, orang
ingin mengganti Hp-nya dengan HP baru hanya dengan satu alasan saja yaitu
?model baru lebih trendy atau fashionable yang lama telah ketinggalan jaman dan
memalukan? , opini semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui acara-acara
Valentine.
Survey Membuktikan
Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada diwilayah pinggiran kota
via telepone ketika diajukan pertanyaan apakah Valentine itu ? didapatkan hasil
rata-rata para koresponden dari kalangan remaja memberikan jawaban bahwa
Valentine adalah hari kasih sayang walaupun sebagian besar dari mereka tidak
mengetahui sejarah Valentine. Dan ketika mereka ditanya apakah ingin merayakan
Valentine?, sebagian besar menjawab ya dan ingin merayakan bersama sang kekasih,
sebagian yang lainnya menjawab tidak perlu dengan alasan kasih sayang itu bukan
hanya satu hari itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang memberikan
alasan karena Valentine adalah budaya Barat yang memiliki efek negatif dan
merusak. Yang cukup mengejutkan ada seorang anak SD yang tahu tentang hari
Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah kepada teman spesial.
Dan dari wawancara dengan korespeonden yang sudah berumah tangga dengan kisaran
umur antara 30 tahun hingga 50 tahun memberikan hasil bahwa ketika mereka dalam
usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu tentang Valentine walaupun pernah
mendengar kata Valentine, sebagian kecil mengatakan ketika masih remaja mereka
telah tahu tentang Valentine tetapi tidak pernah merayakannya. Dan ketika
diberi pertanyaan lanjutan apakah akan memberikan izin kepada anaknya untuk
merayakan Valentine, sebagian besar menjawab tidak masalah asal tidak
kebablasan, dan sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan memberikan
pengarahan dan sebagian yang lainnya lagi akan melarang karena mengetahui bahwa
Valentine adalah budaya Barat dan bertentangan dengan agama Islam.
Dari wawancara tersebut
dapat diperoleh gambaran tentang opini dan sikap
masyarakat mengenai Valentine ?walaupun kurang akurat-:
Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal Valentine padahal para
orang-tua mereka hampir 100% tidak mengenal Valentine pada masa remajanya
berarti Valentine telah berkembang pesat dalam satu generasi.
Kedua, hanya
sebagian kecil remaja yang menentang Valentine dan hampir 100% yang tidak
mengetahui tentang sejarah Valentine
.
Dan sekarang mari kita tinjau pandangan Islam tentang Valentine dan bagaimana
semestinya umat Islam harus bersikap.
PANDANGAN ISLAM TENTANG
VALENTINE
Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini
dapat diringkas bahwa Valentine merupakan :
Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk
mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk
memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan
perkawinan ( dewi cinta).
Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
Media Barat
untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.,
Dari keempat jatidiri
Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan
dengan ajaran Islam, alasannya :
Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga
Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai
ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang
Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang
suci oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah
sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang
lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah
memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan
ajaran agama manapun termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku
agamaku. QS. 109:1-6
Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang
dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga
mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh
orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala.
Bedakan diri kalian dari
orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim
Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa,
mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14
Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya
bagi umat Islam untuk mengikutinya.
Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap
tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar
pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus
mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman
antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour,
materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad
Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk
menjadi sama dengan mereka.
Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para
muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak
mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya, mereka ikut hanya
karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu
valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena
pernah melihat propaganda Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain
sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang
tidak diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :
Dan janganlah kamu megikuti
apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36